Bahan Bangunan Ramah Lingkungan: Masa Depan Konstruksi

Sustainable Building Materials The Future of Construction

Penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan, merupakan hal penting bahkan lebih dari yang Anda pikirkan. Saat ini dunia sedang mengalami krisis perubahan iklim dan permasalahan pemanasan global, mengakibatkan setiap industri harus memikirkan masa depan yang lebih baik.

Hal tersebut juga berlaku di aktivitas konstruksi saat mendirikan rumah atau bangunan. Aktivitas ini sering menghasilkan jejak karbon yang kurang baik bagi lingkungan. Alasan ini yang kemudian membuat orang mulai memilih cara yang lebih ramah lingkungan.

Tak sekedar tren, cara ini akan mengurangi penggunaan material bahan baku tradisional yang memiliki dampak buruk di kemudian hari.

 

Apa Itu Bahan Bangunan Ramah Lingkungan?

Atau biasa dikenal dengan istilah Sustainable Building Materials, adalah komponen bahan baku yang dibuat tanpa atau hanya sedikit meninggalkan jejak karbon. Sehingga penggunaannya dalam aktivitas konstruksi lebih ramah lingkungan.

Sebagaimana diketahui, aktivitas perindustrian kerap meninggalkan jejak polusi dan permasalahan lingkungan, salah satu produk yang sering dihasilkan merupakan material bahan bangunan untuk konstruksi.

Sayangnya, beberapa material yang dihasilkan tersebut merupakan bagian penting dalam proses mendirikan bangunan. Dan untuk menghasilkan aktivitas yang sehat, cara tersebut mulai diminimalkan dengan aktivitas yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya memanfaatkan bahan baku yang bisa di daur ulang.

Bahan material yang mudah di daur ulang memiliki banyak kelebihan dan memegang peranan penting dalam menciptakan bangunan sehat bebas polusi, serta mengurangi dampak emisi rumah kaca yang buruk selama proses pembangunan.

 

Mengapa Bahan Bangunan Ramah Lingkungan Sangat Penting?

Seperti telah disebut di atas, bahan bangunan ramah lingkungan atau sustainable building materials merupakan bagian penting masa depan, karena banyak hal yang bisa didapat dari penggunaan material ramah lingkungan untuk proses mendirikan bangunan.

Usia Pakai Jangka Panjang
Biaya besar yang Anda keluarkan dalam sebuah proyek, tentu saja membuat Anda berharap memiliki bangunan yang bertahan lama. Kelebihan tersebut yang bisa Anda dapatkan dari penggunaan Sustainable Building Materials.

Hal tersebut yang membuat Anda perlu mempertimbangkan jenis material bahan baku ini. Saat ini banyak opsi bahan bangunan ramah lingkungan yang lebih tahan lama sehingga menjadikannya investasi yang berharga.

Meminimalisir Pembuangan Limbah
Tentu saja, pemilihan material ramah lingkungan pada aktivitas konstruksi bertujuan untuk meminimalisir limbah proyek yang dihasilkan. Pilihan material ramah lingkungan memberi peluang ini, sehingga bagi lingkungan ancaman pencemaran dapat diminimalisir.

Pilihan ini termasuk mengurangi penggunaan material kayu yang mengakibatkan deforestasi, dan penebangan secara berlebihan. Kejadian tersebut yang membuat hutan menjadi gundul, sehingga terancam mengalami erosi, kontaminasi tanah, air sungai hingga polusi udara.

Desain Ramah Lingkungan
Memilih bahan ramah lingkungan, tidak harus membuat Anda kehilangan desain yang diinginkan. Karena dengan cara ini, Anda bisa memiliki bangunan cantik, estetik, tanpa harus merusak lingkungan, selama Anda memilih material bahan baku yang tepat.

Memilih bahan bangunan alami dan berpindah menggunakan material ramah lingkungan dapat membuat bangunan lebih ramah lingkungan.

Selain penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan, meningkatkan siklus hidup bangunan dan mengelola penggunaan air (dan melestarikannya) berkontribusi pada desain ramah lingkungan.

Peningkatan Kualitas Hidup Sehat
Pentingnya memiliki bangunan ramah lingkungan, merupakan bagian dalam menghadirkan kenyamanan dan lingkungan sehat. Hal tersebut secara otomatis meningkatkan kualitas hidup sehat baik secara psikologi dan fisik.

Bahan bangunan konvensional umumnya mengandung bahan VOC (senyawa organik yang dapat menguap) atau biasa dikenal karsinogen yang berbahaya bagi kesehatan. Penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan dapat mengatasi hal tersebut dan meningkatkan kualitas hidup sehat Anda.

 

Bahan-bahan Bangunan Ramah Lingkungan Terbaik untuk Aktivitas Konstruksi

Dalam hal pilihan, ada beberapa material bahan bangunan ramah lingkungan yang digunakan sebagai bahan baku utama yang bisa digunakan dalam industri konstruksi.

  1. ReHolz – Kualitas Lebih dari Kayu
    ReHolz merupakan bahan ramah lingkungan yang inovatif dan diproduksi dari Indonesia. Material ini ditawarkan sebagai pengganti bahan baku kayu untuk rumah dan bangunan, namun dengan karakter lebih ramah lingkungan.
    Meski memiliki serat dan bentuk seperti kayu, ReHolz terbuat dari komposisi 60% bahan sekam padi, 22% garam dan 18% minyak mineral. Perpaduan beberapa bahan tersebut membuat hasil akhir material sangat mirip dengan kayu. Terlebih lagi, ReHolz memiliki sifat fleksibel, menciptakan kemungkinan desain tak terbatas, dan yang pasti dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
     
  2. Logam Daur Ulang
    Aluminium dan baja, merupakan dua bahan bangunan paling sering digunakan pada aktivitas konstruksi. Tetapi karena keterbatasan sumber daya, penggunaan kedua material tersebut menjadi rawan langka. Tak hanya itu, proses panjang pengolahan membuat produksi kedua bahan tersebut kerap berimbas pada munculnya permasalahan polusi lingkungan yang berbahaya.
    Untuk mengatasinya, penggunaan logam daur ulang digunakan sebagai solusi, tanpa harus mengurangi kualitas material bahan. Material daur ulang juga tahan terhadap air dan binatang pengganggu. Untuk memproduksinya digunakan lebih sedikit material, atau kurang dari 75% dari produksi bahan konvensional.
     
  3. Hasil Olahan Kayu
    Bahan ini ditawarkan sebagai material bahan bangunan ramah lingkungan yang terbuat dari olahan kayu, seperti material laminasi Kayu CLT, yang dibuat dari berbagai jenis limbah kayu tidak terpakai. Bahan ini sangat populer digunakan untuk konstruksi dan konsep penggunaan CLT membuat sentuhan desain bangunan lebih ber-estetika.
    Bahan ini sangat mudah digunakan, dan dirangkai sesuai kebutuhan. Disamping sifat isolasi yang juga sering di dapat dari bahan kayu, membuat CLT kerap menjadi pilihan ideal dalam mendukung konstruksi.
     
  4. Bambu
    Bambu merupakan material yang bisa didapat di alam, dan sifatnya dapat diperbarui. Bahan ini biasa digunakan untuk berbagai elemen kebutuhan setiap hari. Seperti peralatan rumah tangga, lemari bahkan untuk jembatan. Selain bahan yang ringan dan awet digunakan dalam jangka waktu lama, bahan ini juga memiliki daya tekan yang tinggi, bahkan dibanding batu bata atau beton.
    Bambu mudah didapat dan banyak dijumpai di sekitar, karena masa tumbuh yang cepat. Bahan ini juga kerap digunakan sebagai pengganti material kayu penting, seperti pinus dan jati yang tumbuhnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa dimanfaatkan.
     
  5. Semen Plastik Daur Ulang
    Bukan rahasia, penumpukan sampah plastik kerap berdampak pada penurunan kualitas lingkungan sekitar, sehingga untuk mengurangi dampak buruknya, plastik bekas sebaiknya di daur ulang. Seorang insinyur menemukan, salah satu hasil daur ulang jenis sampah ini bisa digunakan sebagai bahan beton ringan dengan karakter fleksibel sebagai komponen utama material bahan bangunan.
    Cara ini juga dianggap ampuh menurunkan emisi karbon, mengurangi sampah plastik di tempat pembuangan akhir, dan membuat material bahan bangunan ramah di proses pembiayaan.
     
  6. Beton Cetak
    Bahan ini terbuat dari insulasi busa yang dikelilingi bahan semen di bagian luar. Komposisi bahan baku dan proses pembuatan yang tepat, membuat bahan ini tak mudah retak dan tahan digunakan dalam jangka waktu lama, bahkan mengurangi kerusakan akibat perubahan iklim setiap tahun. Selain lebih ringan daripada beton tradisional, bahan ini juga tahan bahan kimia dan pelarut.
     
  7. Green Thermal Insulation
    Bahan ini biasa dibangun pada sela-sela dinding bangunan, berfungsi mengikat panas pada saat musim panas, dan akan menghangatkan ruangan pada saat musim dingin. Penggunaan material ini bertujuan mengurangi kebiasaan penggunaan AC atau mesin pemanas.
    Pilihan bahan ramah lingkungan tersebut, biasa menggunakan beberapa bahan baku, seperti bulu domba, pemanfaatan limbah kertas (koran dan sebagainya), dan limbah plastik (dari botol dan sejenisnya) dapat digunakan, dengan tujuan menciptakan lingkungan ramah lingkungan.

 

Kesimpulan

Bahan bangunan ramah lingkungan adalah pilihan tepat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, khususnya di bidang konstruksi dan pembangunan. Tak hanya melestarikan lingkungan, penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan juga membantu menyelamatkan dan memperbaiki kondisi bumi. Terlebih lagi, bahan bangunan ramah lingkungan memilki kualitas yang unggul, tahan lama, dan dapat menjadi investasi bangunan yang lebih ekonomis. Kita bisa menantikan masa dimana bahan bangunan tradisional tergantikan dengan alternatif yang lebih lestari.


Jika ada pertanyaan lebih lanjut tentang ReHolz, jangan ragu untuk menghubungi kami di +623199533330 atau kirim pesan ke hello@re-holz.com. Mari diskusikan keinginan Anda dan kami akan membantu Anda mendapatkan potensi terbaik yang bisa ReHolz lakukan.

Bagikan Artikel

Lihat artikel lainnya

HBH Showroom Project at Semarang, Indonesia

Top 3 Desain Interior Modern untuk Rumah Berkelanjutan

Tak terasa kita telah sampai di penghujung tahun 2024, berikut rekap desain interior di tahun ini yang perlu Anda ketahui!…

See More

Menciptakan Era Baru: Pembangunan Berkelanjutan untuk Semua

Selamat datang di era baru, di mana ketahanan dan pembangunan berkelanjutan menjadi prioritas utama. Dengan menggabungkan keindahan alam dan kemajuan…

See More

Analisa Biaya dan Manfaat: Apakah Bangunan Ramah Lingkungan Benar-Benar Terjangkau?

Indonesia menempati peringkat ke-6 sebagai negara penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GKR) terbesar di dunia dan mengalami peningkatan paling banyak…

See More